Medan || Delinews24.net
Konsulat Jepang di Sumatera Utara – Indonesia Takonai Susumu lakukan Kunjungan Kerja (KUNKER) ke Universitas Sumatera Utara (USU), di Jl.Dr.Mansyur, Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru Kota Medan, pada Jumat (10/09/21) lalu.
Dalam kunjungan kerja nya ke USU Pemerintah Jepang melalui Konsulat di Kota Medan mengagendakan peningkatan kerja sama antara pemerintahan Indonesia dan Pemerintahan Jepang, mencakup disektor dunia pendidikan khususnya di Kota Medan.
Kedatangan Konsulat Jepang ke Universitas Sumatera Utara (USU) langsung disambut oleh Rektor USU, Dr Muryanto Amin, S sos, Msi dan para wakil rektor serta beberapa staff ahli di ruang rapat rektor kampus USU.
Dr.Muryanto Amin selaku Rektor saat menerima kunjungan konsulat Jepang menyampaikan, bahwa Jepang adalah salah satu mitra kerja dibidang pendidikan yang sudah terjalin baik dan lama.
Disampaikan juga olehnya, Staff atau penghajar kita (USU) juga ada sebagian merupakan lulusan jepang, jadi di kesempatan ini kita juga membahas bagaimana agar kerja sama dengan jepang bisa terus kita tingkatkan, sebab Jepang adalah mitra USU yang telah berjalan lama” pungkas Amin.
Dalam agenda pertemuan itu, Konsulat jenderal Sumut, Takonai Susumu menyampaikan, bahwa peningkatan kerja sama antara pemerintahan Indonesia dan Pemerintahan Jepang saat ini mencakup berbagai sektor yang salah satunya adalah di sektor pendidikan, jadi beliau akan memfokuskan kerja sama dengan Instansi terkait yang ada di Sumut khususnya kota medan, terangnya.
Sebut Amin, pihaknya saat ini juga sedang mengupayakan bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) yang bertujuan mendorong pelaksanaan berbagai proyek Pembangunan Di USU yang akan di ajukan Melalui Menteri Pendidikan kebudayaan, riset dan Teknologi.
Amin menjelaskan juga, memiliki harapan kedepan agar ada pertukaran mahasiswa atau dosen dimasa yang akan datang,
“Harapan kita agar kerja sama dengan Jepang bisa mencakup area yang lebih luas, seperti kunjungan dosen dan pertukaran mahasiswa supaya terjadi pemahaman budaya masing-masing, harap nya mengakhiri