Serdang Bedagai || Delinews24.net
Rangkaian acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselengarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), masih terus berlanjut.
Menjadi salah satu pembicara dalam webinar ini, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai H.M. Faisal Hasrimy, membawakan paparan dengan tema “Budaya dalam Berdigital” yang disampaikan di ruang Sekdakab, Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Selasa (25/08/2021).
Sekdakab membuka materinya dengan menyampaikan jika budaya digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan gagasan bahwa teknologi dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat.
“Digitalisasi memberi pengaruh yang luas pada budaya karena munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massal, dan meluasnya komputer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone. Teknologi digital ada di mana-mana sehingga studi tentang budaya digital berpotensi mencakup semua aspek kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Namun, sebut Sekdakab, selain dampak positif, besar pula kemungkinan munculnya efek samping negatif dalam aktivitas berdigital seperti misalnya akses konten-konten negatif. Sehingga untuk itu dibutuhkan literasi digital. Literasi Digital berfungsi memfilter nilai dan budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak terkontaminasi kepada generasi muda khususnya para kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa, katanya.
Faisal Hasrimy kemudian melanjutkan, tanpa kemampuan Literasi Digital maka masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial secara tidak disadari akan menjadi korban dalam ruang digital, bisa dalam bentuk korban hoaks, korban dari konten negatif, korban konten pornografi maupun penggunaan aplikasi yang sangat berpotensi menggerus nilai-nilai Pancasila dari jiwa generasi muda Indonesia dan bisa jadi akan banyak nilai-nilai di luar nilai Pancasila yang akan mempengaruhi karakter dan jati diri para penerus kita.
“Hal inilah yang membuat kita harus memahami apa yang dinamakan literasi budaya digital. Literasi budaya digital ini secara sederhana bisa diartikan sebagai sebuah konsep yang menggambarkan gagasan bahwa teknologi dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat. Pada akhirnya penguasaan akan literasi budaya digital tersebut diharapkan dapat mewujudkan generasi Sergai yang cerdas, bermartabat dan bernilai Pancasila,” paparnya.
Dirinya menyebut, di tengah pandemi di mana para generasi muda usia sekolah menghabiskan waktu belajar secara virtual sehingga lebih dekat dengan keluarga. Ia berharap dengan kondisi seperti ini, keluarga, terkhusus orang tua bisa lebih aktif mengawasi dan membimbing anak-anak dalam aktivitas di dunia maya.
“Anak-anak banyak tidak sekolah dan belajar dari rumah. Maka dari itu anak-anak ini lebih dekat dengan keluarga, jadi di sini peran orang tua juga harus digunakan untuk membatasi mereka menggunakan gadget, apalagi untuk hal yang negatif,” pungkasnya.