5 Tempat asik ini mungkin tidak viral, namun pantas untuk kamu kunjungi sebelum melepas masa lajang. Jarak, suasana, serta atmosfirnya yang tidak biasa rasanya tidak bisa terlaksana jika kamu berangkat sekeluarga apalagi bawa-bawa mertua.
Tempat-tempat unik ini masih berada di Indonesia. Pemandangan yang luar biasa, adat-istiadat yang melegenda, serta keramah-tamahan penduduknya diyakini akan membuatmu menyesal kawin muda.
Tak percaya? Simak 5 tempat unik yang wajib kamu kunjungi sebelum dikerangkeng mertua.
1. Uji Nyali Di Goa Londa Toraja
Tempat asik pertama adalah Goa Londa Toraja. Tempat indah sekaligus sensasional ini hanya ada di Tana Toraja Sulawesi Selatan, tepatnya di Rantepao ke arah Selatan. Tempatnya saat ini tak sulit dijangkau karena selain jalannya yang cukup baik juga sudah banyak pilihan moda transportasi yang tersedia.
Mau naik ojek, becak motor, mobil rental atau bisa bawa kendaraan sendiri asalkan jangan jalan kaki dari Makassar. Sebab waktu tempuh dari Makassar ke Rantepao menggunakan bus umum sendiri sudah habis 8-9 jam. Kamu harus tetap sadar untuk dapat menyaksikan betapa menakjubkan Goa Londa itu.
Kamu akan menyaksikan pemandangan yang tidak setiap hari bisa kamu saksikan di sekitaran lingkunganmu. Yap, Goa Londa merupakan tempat untuk menyimpan peti-peti j3naz4h para leluhur Toraja yang sudah berumur ratusan tahun.
Anehnya, meskipun menjadi tempat penyimpanan j3naz4h, kamu tidak akan mencium bau yang tidak enak disini meskipun peti-peti itu tidak dikubur. Bahkan kamu justru akan merasa sejuk dan tidak pengap daripada ketika kamu memasuki goa lain pada umumnya.
Untuk dapat melihat dan memahami isi di dalam goa kamu akan memerlukan seseorang pemandu yang menyewakan lampu petromaks. Biasanya mereka masih ada hubungan kerabat dengan j3naz4h yang tersimpan disitu.
Konon, j3naz4h yang ada disitu sebenarnya menunggu ‘antrian’ untuk dimakamkan secara adat. Hal itu karena dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk dapat menyelenggarkan ritualnya. Dahulu, setidaknya harus tersedia tak kurang dari 24 ekor kerbau untuk disembelih sebagai salah satu syarat pemakamannya.
Alasan lain mungkin pihak kerabat masih menunggu saudaranya yang masih merantau nun jauh dimato untuk pulang sehingga bisa memakamkannya bersama-sama.
Pada bagian terakhir kunjungan, cobalah untuk berdiri sebentar menyaksikan patung-patung yang disusun berjejer menghadap keluar. Perhatikan baik-baik wajah-wajah patung yang menatap ke arahmu karena mereka merupakan gambaran wajah para j3naz4h semasa mereka masih hidup, siapa tahu ada yang mengenal dan melambai ke arahmu.
2. Stock Foto Melimpah Dari Desa Adat Waerebo
Jika kamu sudah punya budget untuk berkunjung ke Pulau Komodo, sebisa mungkin sisipkan jadwal kunjungan ke Desa Wae Rebo. Menginaplah 1-2 hari dan ikuti adat istiadat di tempat asik kedua kita ini.
Terletak di Kabupaten Manggarai, ini adalah sebuah Desa kecil berpenduduk kurang dari 1200 jiwa. Kamu bisa mencapainya dalam 3 sampai 4 jam perjalanan dari Bandara Komodo menggunakan mobil travel atau rental mobil setempat.
Desa Waerebo dikelilingi oleh gunung-gunung yang sangat indah. Berada di ketinggian 110mdpl dengan panorama hutan hujan tropis yang cukup lebat. Berbatasan langsung dengan Taman Nasional Komodo Pulau Flores.
Yang paling unik di desa ini adalah rumah adatnya yang disebut Mbaru Niang. Berbentuk seperti kerucut tumpeng yang unik. Berkat Yori Antar dan kawan-kawan gabungan arsitek Jakarta, kini rumah adat Mbaru Niang sudah berdiri kembali dengan cantik setelah hampir saja punah dimakan usia pada tahun 2008.
Jika waktu yang kamu atur tepat, kamu bisa menyaksikan pertunjukan budaya adat Penti. Merasakan hidup berdampingan dan beraktifitas dengan penduduk lokal.
Arahkan lensa ke arah hutan konservasi dan temukan pohon-pohon lokal yang langka dan unik. Jika beruntung, kesabaranmu akan terbayarkan dengan penampakan burung-burung endemik khas Pulau Flores.
Keindahannya yang tersembunyi dari hiruk-pikuk kota, semestinya akan membuat kameramu tak henti berbunyi. Ini merupakan salah satu kesempatan untuk melelang foto pada marketplace foto karena hasil jepretanmu mungkin bisa mengganti biaya perjalananmu ke Desa Waerebo.
3. Rammang-rammang, destinasi Karst rasa Vietnam
Kamu pasti menyangka bahwa foto ini diambil di Vietnam:
Apakah kamu sudah tahu bahwa tempat asik ketiga yaitu alam Karst yang terletak di desa Salanrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan merupakan 1 dari 3 yang tercantik dan terpanjang di dunia setelah China dan Vietnam?
Karst adalah istilah geologi yang mengacu pada sebuah kondisi alam yang memiliki lanskap karst, yang umumnya terbentuk oleh proses pelarutan batuan kapur atau batuan karbonat lainnya.
Lanskap karst dapat terlihat dari fitur-fitur geologi seperti gua, resapan air permukaan yang cepat, lapangan batu gamping, dan topografi yang berlubang-lubang. Kondisi alam ini sering terkait dengan keberadaan batuan kapur, meskipun tidak semua lanskap karst terbentuk oleh batuan tersebut.
Kondisi karst memberikan banyak keuntungan terhadap sebuah daerah antara lain sumber air bersih, kenakearagaman hayati, potensi wisata dari terbentuknya gua-gua batu kapur yang seringkali menyimpan catatan arkeologi. Selain itu, tingginya kandungan batu kapur menjadi sumber material untuk pembuatan semen, batu bata hingga batu hias.
Desa Wisata Karst Maros, berjarak kurang lebih 20km dari Makassar. Selain Danau Toba, UNESCO menetapkan tempat ini sebagai Global Geopark oleh UNESCO.
Spot yang paling ikonik adalah Kampung Berua. Pengalaman yang tak terlupakan dari indahnya menyusuri sungai menggunakan perahu Jolloro dengan lanskap pohon Nipah dan Bakau. Isi penuh baterai kameramu karena kamu akan mengabadikan pemandangan spektakuler Telaga Bidadari, Telaga Batu dan Sosokeng.
Hari berikutnya kamu bisa meneliti goa-goa prasejarah serta fauna yang eksotis. Malam harinya jangan lewatkan pertunjukan Seni Budaya Kampung Massaloeng!
4. Indonesia punya gurun, namanya Pantai Oetune
Ya, tentu saja bukan gurun yang sebenarnya melainkan formasi pasir pantai yang terbentuk mirip sekali dengan gurun. Tempat asik keempat ini pasirnya juga terasa halus mirip seperti pasir gurun kata orang-orang yang pernah kesana.
Tempat ini juga akan membuat kartu memori kamera cepat penuh saking tempatnya yang estetik buat spot foto. Terletak di Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Setelah melewati perjalanan yang melelahkan karena kontur jalannya yang berbelok-belok serta kondisi perjalanan yang menanjak serta menuruni bukit. Setidaknya kamu akan membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam perjalanan dari pusat kota Kupang sebab jarak tempuhnya sejauh 115km. Namun, penat perjalananmu akan terbayar dengan pemandangan seperti ini:
Layaknya pantai yang masih ‘suci’, Oetune menjanjikan air laut yang jernih dan biru. Setidaknya kamu butuh beberapa hari untuk benar-benar memuaskan batin. Kamu juga akan mendapatkan bonus lanskap rumah penduduk asli Pulau Timor yang beratap daun dan berdinding pelepah Gewang, tanaman endemik setempat.
5. Meraih kenikmatan di Puncak Pulau Padar
Rasanya tak adil jika membicarakan Labuan Bajo lagi, tapi mau bagaimana lagi, memang tempatnya potongan surga. Pulau Padar yang merupakan tempat asik kelima adalah salah satu pulau yang terletak di gugusan pulau Komodo Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Spot ini terkenal karena keindahan pemandangan alamnya, termasuk pantai berpasir putih, bukit-bukit yang menawarkan pemandangan panorama, dan kehidupan bawah laut yang kaya.
Salah satu daya tarik utama Pulau Padar adalah trekking menuju puncak bukitnya. Dari puncak, pengunjung dapat menikmati pemandangan luar biasa pulau ini, termasuk pemandangan teluk dengan air biru dan pantai berpasir putih yang indah.
Kehidupan bawah laut
Pulau Padar juga menawarkan pengalaman snorkeling dan menyelam yang luar biasa. Terumbu karang yang sehat dan beragam kehidupan laut, termasuk ikan-ikan tropis, masih banyak terlihat di sekitar pulau ini.
Ekosistem unik
Seperti gugusan pulau Komodo, Pulau Padar adalah bagian dari Taman Nasional Komodo yang masih mendapat perlindungan. Pulau ini juga merupakan habitat bagi beragam flora dan fauna yang endemik, termasuk komodo, yang merupakan spesies kadal raksasa yang terkenal.
Waktu berkunjung
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Padar adalah selama musim kering, antara bulan April dan Desember. Pada bulan Juli hingga Agustus adalah puncak musim liburan, jadi mungkin lebih ramai. Suhu udara yang nyaman dan cuaca cerah pada periode ini membuat aktivitas di pulau ini lebih nikmat.
Spot eksotis
Spot paling eksotis di Pulau Padar adalah puncak bukitnya dan waktu terbaik untuk menikmatinya adalah pagi hari. Dari sini, Anda dapat melihat pemandangan spektakuler dari tiga pantai yang berbeda, yang berwarna putih dan biru. Pantai-pantai ini adalah spot terbaik untuk berenang dan bersantai. Selain itu, aktivitas snorkeling dan menyelam di perairan sekitar pulau juga sangat menarik. Salah satu spot yang terkenal adalah Pink Beach, yang memiliki pasir berwarna pink karena campuran pasir putih dan serpih merah.
