Jakarta|delinews24.net – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil sikap tegas terhadap kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang melibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menyatakan pihaknya tidak segan untuk memidanakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang terbukti lalai dan menyebabkan keracunan.
“SPPG ini sudah dinonaktifkan. Kalau nanti terbukti ada unsur pidana, misalnya dari sampel makanan ditemukan zat tertentu, maka akan dipidanakan. Kami serius menangani ini,” tegas Nanik dalam keterangannya di Cibubur, Jakarta, pada Kamis (25/9/2025).
Pernyataan tegas ini disampaikan menyusul ditutupnya dua SPPG di Kabupaten Bandung Barat yang sedang menjalani investigasi mendalam. Nanik menegaskan bahwa satu nyawa yang menjadi korban sudah dianggap sebagai KLB. “Satu nyawa pun itu adalah KLB bagi kami. Di Bandung Barat sudah terjadi, dan mudah-mudahan tidak terjadi di tempat lain. Kami sangat concern untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
Pelanggaran SOP Jadi Penyebab Awal
Berdasarkan hasil investigasi sementara, Nanik menjelaskan bahwa akar masalahnya adalah pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) yang fatal dalam proses pengolahan makanan. “Di Bandung Barat, ditemukan makanan dimasak sejak pagi dan baru disantap lebih dari enam jam kemudian. Ini jelas kesalahan SOP,” jelasnya.
Ia menambahkan, penanganan makanan untuk konsumsi massal tidak boleh disamakan dengan kebiasaan di rumah tangga. “Kalau chef yang bersertifikasi, dia paham bahwa makanan tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Mungkin mereka terbiasa di rumah, makanan bisa dipanaskan ulang. Tapi dalam program ini tidak ada pemanasan ulang, jadi risikonya tinggi,” imbuh Nanik.
Investigasi saat ini dilakukan secara bersama-sama dengan Kepolisian, BPOM, dan Dinas Kesehatan setempat. BGN menekankan bahwa program MBG yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak generasi emas Indonesia harus berjalan dengan standar keamanan yang sangat tinggi. “Ini program Pak Prabowo demi cintanya pada anak-anak Indonesia. Sedih rasanya lihat anak-anak jadi korban. Kami tidak main-main, semua pihak yang lalai akan kami tindak,” pungkas Nanik.
Korban Tercatat Mencapai 842 Orang
Data dari Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, mencatat total korban keracunan mencapai 842 orang. Kejadian ini merupakan akumulasi dari tiga gelombang insiden yang terjadi sejak Senin (22/9) hingga Rabu (24/9) di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas. Korban terdiri dari siswa PAUD, TK, SD, hingga SMK yang menyantap menu MBG dari dapur SPPG setempat.
Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat dan pelatihan yang memadai bagi pengelola dapur MBG di seluruh Indonesia untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.