delinews24.net – Lapangan Astaka Jalan William Iskandar, Deliserdang, menjadi saksi kemegahan upacara Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution, Minggu (17/8/2025). Bersama Wakil Gubernur Surya dan Sekretaris Daerah Togap Simangunsong, Bobby tampil kompak mengenakan pakaian adat sebagai simbol penghormatan terhadap keragaman budaya Sumut.
Pakaian Adat sebagai Simbol Persatuan
Gubernur Bobby memakai busana adat Pakpak lengkap dengan bulang-bulang (penutup kepala merah) dan borgot (kalung emas), Wagub Surya berbalut adat Toba, sementara Sekdaprov Togap mengenakan adat Karo. “Ini dari Pakpak Bharat. Saya pakai ini sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan leluhur,” ujar Bobby.
Penampilan trio pimpinan Sumut ini tak hanya mempertegas identitas budaya, tetapi juga menjadi pesan visual tentang harmoni dalam keberagaman. “Sumut adalah miniatur Indonesia, di mana semua suku dan agama hidup berdampingan,” tambah Bobby.
Pesan Khusus untuk Generasi Muda
Sebagai inspektur upacara, Bobby menyampaikan amanat tegas kepada generasi muda: “Jauhi narkoba dan perbuatan negatif. Mari bersama bangun Generasi Emas 2045!” Pesan ini disambut sorak peserta upacara, termasuk 71 anggota Paskibraka yang berasal dari berbagai daerah di Sumut.
Salah satu sorotan adalah Regina Rifqah Batubara (17), siswi SMAN 2 Plus Panyabungan (Mandailing Natal), yang terpilih sebagai pembawa baki bendera. “Saya bangga bisa memegang Sang Saka Merah Putih di hari istimewa ini,” ujarnya dengan mata berbinar.
Penghargaan untuk ASN Berdedikasi
Upacara juga diwarnai penyerahan Satyalancana Karya Satya kepada enam ASN berprestasi yang telah mengabdi 10–30 tahun. “Ini bentuk apresiasi untuk loyalitas dan dedikasi mereka,” jelas Bobby.
Dukungan dari Seluruh Elemen Masyarakat
Turut hadir Forkopimda Sumut, perwakilan BUMN/BUMD, konsulat negara sahabat, tokoh agama, serta Ketua PKK Sumut Kahiyang Ayu dan Staf Ahli Titiek Sugiharti yang kompak berbusana adat Toba. Kehadiran mereka memperkuat pesan bahwa kemerdekaan adalah milik bersama.
Penutup: Warisan Budaya untuk Masa Depan
Upacara ini bukan sekadar seremonial, tapi panggung edukasi tentang nilai-nilai kebangsaan dan budaya. “Dari Sumut, kami buktikan bahwa kemerdekaan harus diisi dengan karya nyata, mulai dari pelestarian adat hingga pembangunan SDM,” pungkas Bobby.
